BangKoDir dan BangKoSan
undefined
undefined
Bangil…sebuah Kota Kecil kurang lebih 50 km arah timur Kota Surabaya sebuah daerah di kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Masyarakat kota Bangil terdiri dari berbagai suku, antara lain: Arab, Jawa, Madura, Banjar(Banjarmasin,Kalimantan) dan Cina. Meskipun terdiri dari berbagai suku. Kehidupan Kota Bangil sangat bersahabat tanpa ada permusuha.
Warga Bangil sangat sensitif terhadap isu-isu agama…seperti contoh adanya Ajaran Syiah yang terus dibrondong kritik dan hujatan. Karena dianggap ajaran yang menyesatkan.
Selain Kota Bangil dikenal sebagai kota santri, bangil juga dikenal sebagai kota penghasil kain Bordir. Sebuah Julukan BANGKODIR pun sudah 4 tahun ini melekat di kota Kecil ini. Bordir yang cantik dan mutunya tak kalah dengan bordir yang terdapat di Tasikmalaya, Kudus, maupun Bukittinggi. Ratusan perajin bordir telah berkarya secara turun temurun di daerah yang dijuluki kota santri tersebut. Maka, tidak berlebihan jika Ibu Ani Yudhoyono mengenalkan Bangil sebagai Kota Bordir kepada khalayak di seantero Nusantara. Pengusaha Bordir yang terkenal adalah Nizar Bordir, Faiz Bordir dan masih banyak pengusaha kecil tapi sukses dibidang ini.

Selidik punya selidik, sejak 11 September 2005 sebenarnya Bangil sudah resmi disebut dengan Bangkodir, Bangil Kota Bordir. Hanya saja mungkin promosi yang dilakukan masih kurang, sehingga pamornya kalah tenar dibanding bordir dari daerah-daerah lain. Kecantikan bordir kota Bangil telah sampai ke Tanah Abang, Jakarta Pusat. Para pedagang di sana rutin memasok jilbab bordir Bangil, minimal 500 kodi.
Jangan salah, permintaan terhadap bordir produksi Bangil tidak hanya datang dari dalam negeri. Negara-negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam, hingga Australia menggemari bordir Bangil. Para perajin bordir di sana mengaku sangat bangga dan gembira bordirnya dilirik pasar luar negeri. Ditambah lagi kunjungan Ibu Negara Ani Yudhoyono pada 2 Mei 2013 lalu memberikan motivasi yang amat kuat bagi para perain bordir Bangil untuk meningkatkan karyanya, dari segi kualitas maupun kuantitas.
Sumber : Bagindaaricha Bangil
Sumber : Bagindaaricha Bangil
0 komentar:
Posting Komentar